Kerinci,- Walaupun pilkada serentak masih lama lagi, juni 2018, ditengah-tengah masyarakat merebak issue adanya calon pesanan yang sengaja dipasang oleh kandidat lain, hal ini menjadi pembicaraan hangat dikedai-kedai kopi, warung nasi dan tempat berkumpulnya masyarakat lainnya.
Kerincigoogle.com, mendengar adanya selentingan calon pesanan dari kandidat lain, langsung mengcroscek dengan beberapa orang dekat kandidat yang bakal maju tersebut, orang dekat kandidat yang dituduh sebagai calon pesanan untuk memecah suara tersebut membantah tudingan yang diarahkan kepada balon bupati Kerinci tersebut.
"Itu tidak benar, mungkin tuduhan boleh bae. Kito Profesional, untuk berpolitik, tidak usah macam-macam untuk mencari celah kelemahan lawan..." ungkapnya.
Begitu juga hal yang sama dibantah oleh salah seorang keluarga balon bupati Kerinci, tidak benar, adanya pesanan dari kandidat lain untuk menggeregoti suara dibasis kandidat tertentu.
"Itu hanya kabar burung, burungnya saja udah terbang bg...Kandidat kita serius maju untuk memperbaiki Kerinci agar lebih sejahtera..." jelasnya.
Sebenarnya tudingan dan dugaan adanya calon pesanan ini, wajar dan lumrah saja dalam dunia politik, karena semua strategi apapun dilakukan untuk meraih kemenangan, termasuk dengan menciptakan lawan tanding yang mampu memecahkan suara kandidat yang dianggap kuat dibasis-basis tertentu.
Direktur Idea Institute Indonesia, Jafar Ahmad ketika diminta tanggapannya tentang adanya calon pesanan di pilkada Kerinci 2018, meragukan hal tersebut, Ia mengatakan untuk menciptakan calon pesanan yang benar-benar mengumpulkan suara sampai pemilihan suara nantinya sangat sulit, boleh jadi calon pesanan yang dimaksud hanya untuk mengumpulkan suara dan mendekati massa di tempat-tempat tertentu, yang nanti pada saat pilkada akan diarahkan ke salah satu kandidat.
"Boleh jadi calon pesanan, hanya sebatas untuk mengumpulkan suara sampai bulan desember, kemudian akan mengarahkan dan membawa ke kandidat lainnya, bukan calon pesanan yang benar-benar akan ikut menjadi calon sampai saat pencoblosan nanti..." Jelas Bg Jafar singkat via handphone kepada Kerincigoogle.com. (KG)