KERINCI - Ketua Forum Komunikasi Penggiat Alam Bebas Kerinci-Sungai Penuh, Jose mengatakan dengan adanya jalur baru menuju Gunung Kerinci, terdapat pro dan kontra. Sebenarnya jalur tersebut sudah resmi dibuka pada Agustus 2016 lalu, dengan diberikan izin oleh TNKS.
"Namun perlu diketahui, itu hanya sebatas izin untuk studi pembukaan jalur. Tapi, belum dibuka untuk umum," ujar Jose.
Dengan adanya jalur baru tersebut, memang Kerinci Sungai Penuh dirugikan. Karena secara otomatis tingkat kunjungan wisata asing ke Kerinci akan menurun.
"Dulu kita pernah mengajukan kepada TNKS untuk tidak merekomendasikan pembukaan jalur tersebut. Namun, TNKS memberikan izin tanpa koordinasi," ungkapnya.
"Kami akan kumpul, akan koordinasi dengan pihak TNKS. Agar jalur baru menuju Gunung Kerinci tidak diberikan izin," tambahnya.
Dijelaskannya, ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh wisata asing maupun pengunjung yang hendak mendaki ke Gunung Kerinci. Berdasarkan fakta di lapangan, jalur pendakian menuju Gunung Kerinci melewati Kersik Tuo, Kayu Aro, lebih cepat dibandingkan di Solok Selatan.
"Kalau Kersik Tuo, perjalanan hanya 8 jam, tapi kalau dari Solok Selatan perjalanan 11 jam. Artinya lebih cepat 3 jam jika melalui pintu gerbang dari Kersik Tuo Kayu Aro," jelas Jose.
Jalur pendakian yang ada di Kerinci lebih aman dibandingkan di Solok Selatan. Pasalnya, di Solok Selatan lebih banyak jalan terjal. Ketika hendak menuju puncak, pendaki terpaksa harus memutar dulu untuk menuju Tugu Yuda, baru menuju kepuncak.
"Ini fakta, bahkan pihak TNKS saat ini juga sedang mengkaji. Karna terlalu banyak jalan terjal jika dari Solok Selatan," ungkapnya.
Sumber : Tribunjambi.com
