Ilustrasi / Istimewa
JAMBI - Pembayaran gaji per jam yang akan dilakukan
oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi pada guru honorer SMA dan SMK,
membuat nasib para guru honorer itu kian terancam.Dengan gaji Rp 10 ribu hingga Rp 17 ribu per jam, guru honorer mulai khawatir tak bisa membeli beras untuk makan. Seperti yang dikatakan oleh Desi Ratna (24), salah seorang guru honorer SMA di Jambi.
Ia mengatakan, jika pembayaran dilakukan dengan sistem per jam, dan jumlah sekitar Rp 10 Rp 17,5 ribu, dia enggan melanjutkan profesinya sebagai guru honorer.
"Mau makan apa, sedangkan yang sekarang ini saja kurang. Sekarang ini saja pembayaranya tidak setiap bulan," kata Desi.
Menurut guru lulusan Pendidikan Fisika ini, pembayaran dengan menggunakan sistem per jam membuat guru honorer semakin tidak memiliki upah atau gaji dari pengabdianya.
"Saya saja seminggu 3 kali untuk mata pelajaran fisika, mau dapat berapa. Untuk beli minyak saja kurang," tandasnya.
Sumber : Metrojambi.com