Ancaman bom Istana Negara / jpnn.com
JAKARTA - Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala tidak mau banyak berkomentar soal rencana teroris akan meledakkan bom di Istana Negara. Menurut dia, urusan keamanan ditangani kepolisian.Sedangkan urusan keamanan presiden ditangani Paspampres. ”Tanya ke Polri atau polda saja,” katanya.
Danpaspampres Mayjen Bambang Suswantono juga tidak banyak berkomentar.
Dia mengaku belum tahu informasi penemuan bom di Bekasi dan dugaan bom itu menarget istana. ”Mohon maaf, saya belum tahu,” ucap dia.
Sementara itu, Juru Bicara Presiden Johan Budi mengatakan, istana kepresidenan sudah punya SOP keamanan yang ketat. Mulai ring satu, dua, hingga tiga.
Masing-masing juga punya aturan dan sistem sendiri. ”Pengamanannya berlapis,” ujarnya.
Standar tersebut juga termasuk pada saat pergantian pasukan jaga istana. Johan memastikan bahwa upacara rutin pergantian pasukan jaga itu tetap akan dijalankan seperti biasa.
Sejak Juli lalu pergantian pasukan jaga istana memang dibuat terbuka.
Pergantian dilakukan pada Minggu pekan kedua tiap bulan. Masyarakat bisa mengabadikan momen tersebut.
Bahkan diperkenankan berfoto bersama pasukan khusus yang mengenakan baju merah dan celana putih itu.
Nah, bulan ini pergantian jaga istana tersebut dijadwalkan jatuh hari ini.
Johan mengungkapkan, Presiden Joko Widodo sudah mengingatkan akan masih adanya kelompok-kelompok radikal yang harus diwaspadai.
Presiden telah memerintah kepolisian dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk bergerak dan bersinergi mengatasi masalah tersebut.
Selama ini penanganan terorisme di Indonesia mendapatkan apresiasi positif dunia internasional.
”Adanya temuan bom di Bekasi itu menunjukkan masih adanya upaya-upaya menyerang istana. Dan polisi berhasil mengatasi ancaman itu,” kata mantan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi tersebut.
sumber : Metrojambi.com