BANGKO-Perambahan hutan yang dilakukan warga pendatang
di Kecamatan Lembah Masurai dan Jangkat terus menimbulkan konflik
horizontal di tengah masyarakat.
Hari ini, Senin (7/11), ratusan warga Desa Renah Alai, Kecamatan Jangkat berjaga dengan senjata tajam di tengah hutan Rumah Hitam atau tepatnya antara Desa Sungai Lalang dan Desa Renah Alai.
Informasi yang didapat, hal ini ditengarai adanya warga dari Selatan mulai merambah kawasan hutan di titik tersebut. Dan hal itu menyulut amarah warga Renah Alai yang selama ini menjaga hutan tersebut.
"Kita semua warga Renah Alai, ratusan jumlahnya menghadang di tengah hutan tersebut. Masalahnya karena warga pendatang sudah mulai masuk merusak hutan," ujar warga setempat.
Kapolres Merangin, AKBP Munggaran Kartayuga, dikonfirmasi juga membenarkan kejadian itu. Ia mengatakan sudah mengintruksikan anggota Polsek Jangkat untuk turun ke lokasi.
"Ya, anggota sudah turun dari Polsek Jangkat. Tadi anggota dari Polres juga sudah turun ke lokasi," ujar Kapolres.
Sumber : Metrojambi.com
Hari ini, Senin (7/11), ratusan warga Desa Renah Alai, Kecamatan Jangkat berjaga dengan senjata tajam di tengah hutan Rumah Hitam atau tepatnya antara Desa Sungai Lalang dan Desa Renah Alai.
Informasi yang didapat, hal ini ditengarai adanya warga dari Selatan mulai merambah kawasan hutan di titik tersebut. Dan hal itu menyulut amarah warga Renah Alai yang selama ini menjaga hutan tersebut.
"Kita semua warga Renah Alai, ratusan jumlahnya menghadang di tengah hutan tersebut. Masalahnya karena warga pendatang sudah mulai masuk merusak hutan," ujar warga setempat.
Kapolres Merangin, AKBP Munggaran Kartayuga, dikonfirmasi juga membenarkan kejadian itu. Ia mengatakan sudah mengintruksikan anggota Polsek Jangkat untuk turun ke lokasi.
"Ya, anggota sudah turun dari Polsek Jangkat. Tadi anggota dari Polres juga sudah turun ke lokasi," ujar Kapolres.
Sumber : Metrojambi.com