Lombok - Belum lama ini di Facebook ada viral video mengenai
Kapolda Nusa Tenggara Barat Brigjen Pol Umar Septono yang mengapresiasi
dua anggotanya. Kedua anggota kepolisian tersebut diapresiasi karena
berani menyetop iring-iringan mobil Kapolda NTB padahal Umar saat itu
memakai mobil dinas.
Kedua polisi yang diapresiasi tersebut bernama Brigadir I Ketut Suryaningrat dan Brigadir Indrajaya dari Polres Lombok Tengah. Menurut cerita Umar, ketika itu dirinya akan melakukan patroli ke Bandara Internasional Lombok, mendadak mobilnya berhenti.
"Jadi waktu itu sedang di bypass menuju Bandara Internasional Lombok. Dengan mobil dinas juga mau patroli. Kemudian mendadak iring-iringan berhenti. Ternyata mobil saya diberhentikan oleh anggota saya Babinkamtibmas yang ketika itu dua anggota sedang membantu seorang nenek menyebrang jalan," kata Kapolda NTB Brigjen Pol Umar Septono kepada detikcom di rumah dinasnya, Jalan Langko, Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (2/7/2016).
"Kemudian pas apel kemarin saya panggil mereka berdua. Lalu saya tanyakan, kenapa kalian memberhentikan saya? Mereka menjawab karena mereka sedang melayani masyarakat. Mendengar jawaban itu saya merinding," lanjutnya.
Tak sampai disitu saja, Umar pun kemudian mengapresiasi kedua anggotanya tersebut yang telah menjalankan amanahnya untuk menerapkan revolusi mental yang digaungkan oleh Presiden Jokowi.
"Saya perintahkan kepada atasannya untuk memudahkan mereka berdua bersekolah lanjutan. Kalau saya sudah tak menjabat lagi pun, saya harap mereka tetap diberi kemudahan dalam melanjutkan karirnya," ucap Umar Akpol '85 ini.
Menurutnya sikap kedua anggota polisi tersebut memang patut dicontoh. Karena mereka telah melakukan pertolongan kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Karena memang kita adalah pelayan masyarakat. Kita harus baik dan membantu masyarakat. Kalau masyarakat itu kena kasus, kasusnya yang kita usut tuntas tapi hubungan antara sesama makhluk Allah SWT harus tetap terjalin," tutur mantan Karobinops Sops Polri ini.
(yds/dra)
Sumber : detik.com
Kedua polisi yang diapresiasi tersebut bernama Brigadir I Ketut Suryaningrat dan Brigadir Indrajaya dari Polres Lombok Tengah. Menurut cerita Umar, ketika itu dirinya akan melakukan patroli ke Bandara Internasional Lombok, mendadak mobilnya berhenti.
"Jadi waktu itu sedang di bypass menuju Bandara Internasional Lombok. Dengan mobil dinas juga mau patroli. Kemudian mendadak iring-iringan berhenti. Ternyata mobil saya diberhentikan oleh anggota saya Babinkamtibmas yang ketika itu dua anggota sedang membantu seorang nenek menyebrang jalan," kata Kapolda NTB Brigjen Pol Umar Septono kepada detikcom di rumah dinasnya, Jalan Langko, Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (2/7/2016).
"Kemudian pas apel kemarin saya panggil mereka berdua. Lalu saya tanyakan, kenapa kalian memberhentikan saya? Mereka menjawab karena mereka sedang melayani masyarakat. Mendengar jawaban itu saya merinding," lanjutnya.
Tak sampai disitu saja, Umar pun kemudian mengapresiasi kedua anggotanya tersebut yang telah menjalankan amanahnya untuk menerapkan revolusi mental yang digaungkan oleh Presiden Jokowi.
"Saya perintahkan kepada atasannya untuk memudahkan mereka berdua bersekolah lanjutan. Kalau saya sudah tak menjabat lagi pun, saya harap mereka tetap diberi kemudahan dalam melanjutkan karirnya," ucap Umar Akpol '85 ini.
Menurutnya sikap kedua anggota polisi tersebut memang patut dicontoh. Karena mereka telah melakukan pertolongan kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Karena memang kita adalah pelayan masyarakat. Kita harus baik dan membantu masyarakat. Kalau masyarakat itu kena kasus, kasusnya yang kita usut tuntas tapi hubungan antara sesama makhluk Allah SWT harus tetap terjalin," tutur mantan Karobinops Sops Polri ini.
(yds/dra)
Sumber : detik.com