ilustrasi / istimewa
JAMBI - Keanehan terjadi saat pembagian beras untuk
masyarakat miskin (Raskin) di Desa Koto Aro, Kecamatan Siulak, Kabupaten
Kerinci. Betapa tidak, Raskin yang seharusnya diterima warga, oleh
petugas desa diganti dengan uang Rp 20 ribu.
Informasinya, Raskin yang seharusnya diberikan kepada warga malah dijual. Sementara itu kepada warga penerima, diberikan uang Rp 20 ribu. Menurut warga, ini atas perintah kepala desa setempat.
"Kami (warga, red) diberikan uang Rp 20 ribu. Ada juga yang lebih. Lalu Raskin yang seharusnya untuk kami dijual," ujar sumber metrojambi, Selasa (14/6).
Informasinya, Raskin yang seharusnya diberikan kepada warga malah dijual. Sementara itu kepada warga penerima, diberikan uang Rp 20 ribu. Menurut warga, ini atas perintah kepala desa setempat.
"Kami (warga, red) diberikan uang Rp 20 ribu. Ada juga yang lebih. Lalu Raskin yang seharusnya untuk kami dijual," ujar sumber metrojambi, Selasa (14/6).
"Sebenarnya warga menolak menerima uang tersebut. Namun karena semua seperti itu, kami terpaksa menerimanya," tandasnya.
Sementara itu Kepala Desa Koto Aro, Sarkani, saat dikonfirmasi membantah telah menjual Raskin untuk warga. Malahan Sarkani menyebut warga lah yang menjual Raskin setelah dibagikan petugas.
"Raskin tidak kita jual. Mungkin warga yang menjualnya setelah menerima pembagiaan dari petugas," ujarnya.
Terpisah, salah seorang anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Koto Aro, Riswandi, saat dikonfirmasi mengakui jika pembagian Raskin di daerah tersebut sempat bermasalah. Namun ia mengatakan untuk saat itu permasalahan itu tidak ada lagi, dimana Raskin langsung dibagikan kepada warga.
"Sebelumnya memang iya (bermasalah, red). Tapi setelah ditegur BPD, sekarang sudah dibagikan ke masyarakat dan sudah tidak ada lagi masalah. Semuanya sudah aman, kata Riswandi.
Sumber : Metrojambi.com