Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Prof Imam Suprayogo : Berpuasa Menjadi Sehat

Selasa, 14 Juni 2016 | 11.50 WIB Last Updated 2016-06-14T04:50:31Z
Puasa sebenarnya tidak saja menahan makan, minum dan hubungan suami isteri di siang hari, tetapi juga menjauhkan diri dari perbuatan yang merusaknya, yaitu apa yang disebut dengan meninggalkan maksiyat batin, misalnya hasut, dengki, iri hati, permusuhan, bakhil, takabur, fitnah, dan sejenisnya. Maka berpuasa tidak saja menjadikan seseorang sehat jasmani tetapi juga akan menyehatkan ruhani.

Berpuasa menjadikan jasmani sehat oleh karena nafsu berlebih-lebihan tidak diberi ruang secara leluasa. Pada saat tidak berpuasa, seseorang dapat mengkonsumsi apa saja yang diinginkan, tetapi sebaliknya orang yang sedang berpuasa harus meninggalkan makan, minum dan berhubungan suami isteri kecuali pada malam hari baru dibolehkan. Maka pada bulan puasa, hal terkait dengan fisik pun diatur agar tidak berlebihan dan menjadi sehat.

Banyak penyakit datang oleh karena seseorang mengkonsumsi apa saja yang diinginkan atau dimaui. Darah tinggi, sakit jantung, asam urat, reumatik, dan lain-lain disebabkan oleh karena mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang berlebihan. Oleh karena itu, seseorang yang berpenyakit sebagaimana disebutkan itu, dianjurkan tidak mengkonsumsi jenis makanan tertentu, dan apalagi berlebihan.

Berpuasa juga menjadikan ruhani semakin sehat. Orang berpuasa harus menahan hawa nafsu. Mereka harus menghindari marah, berprasangka buruk, permusuhan, memfitnah, dan lain-lain. Apa saja yang menjadi bisikan setan harus ditinggalkan jauh-jauh. Itulah sebabnya, pada bulan Ramadhan disebutkan bahwa setan dibelenggu. Yang membelenggu dimaksud sebenarnya adalah orang yang sedang puasa itu sendiri. Orang yang sedang berpuasa harus berhasil memenjarakan setan yang ada pada dirinya.

Sifat setan yang ada pada diri orang yang berpuasa harus diganti dengan sifat-sifat orang yang bertaqwa, yaitu selalu menjaga kesabaran, ikhlas, bersyukur terhadap nikmat, menjalin kasih sayang dengan sesama, peduli kepada siapapun yang membutuhkan bantuan, menghormati orang lain, menjaga amanah, dan sifat-sifat mulia lainnya. Sifat-sifat yang dimaksudkan itu jika berhasil dikembangkan akan menjadikan hati orang semakin sehat.

Sudah barang tentu mengembangkan sifat-sifat mulia dimaksud tidak gampang, oleh karena itu tidak semua orang mampu menjalankannya. Itulah sebabnya, disebutkan di dalam hadits Nabi, bahwa banyak orang yang menjalankan puasa tetapi mereka tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga. Maka artinya, puasa tidak saja menahan makan, minum, dan hubungan suami isteri di siang hari, tetapi juga ada hal penting lainnya yang harus mendapatkan perhatian secara saksama.

Sekedar meninggalkan makan dan minum di siang hari, anak-anak kecil pun bisa menjalankannya. Tetapi, meninggalkan sifat-sifat buruk yang ada pada dirinya bukan perkara mudah. Hal itu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang tertentu, yakni orang yang mampu menjaga atau merawat imannya. Orang yang mampu mempuasakan hawa nafsu sehingga selalu bersukur, sabar, ikhlas, amanah, istiqamah, dan selalu berpegang pada kebenaran, maka akan menjadikan hatinya sehat. Itulah sebabnya, puasa mengantarkan seseoranag menjadi sehat, baik jasmani maupun ruhaninya. Wallahu a�lam
×
Berita Terbaru Update