Doc petisinews. |
KERINCI - Prestasi Pesatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) Kabupaten Kerinci dibawah kepemimpinan Zainal Abidin, sejak beberapa tahun terakhir ini dinilai merosot. Bagaimana tidak, hal tersebut terbukti selain tidak meraih juara dibeberapa event, juga ditahun ini tidak mengirim perwakilan di Suratin CUP Jambi 2016. Selasa (29/11).
Akibatnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kerinci pertanyakan kinerja Pengcab PSSI Kerinci. Seperti apa yang disampaikan Wakil Ketua Komisi II DPRD Kerinci, Dodo Haryanto. Ia mengatakan, jika merajuk dari anggaran, Pemkab Kerinci telah menganggarkan dana yang cukup besar untuk PSSI Kerinci pada tahun 2016. "Anggaran cukup besar dianggarkan untuk PSSI, tapi prestasi PSSI beberapa tahun terakhir ini merosot," katanya.
Menurut Anggota DPRD Kabupaten Kerinci, Pemkab Kerinci harus segera mengevaluasi kinerja pengurus PSSI yang dinilai belum berhasil membawa nama baik Kerinci. "Pemkab perlu segera melakukan evaluasi kinerja PSSI Kerinci. Masa anggaran besar, prestasi merosot bukannya meningkat," sebutnya.
Dodo menambahkan, ada beberapa penyebab kegagalan PSSI dalam meraih prestasi, salah satunya manajemen belum maksimal dan membiarkan beberapa atlit terbaik Kerinci bermain di daerah lain. "Selain itu, pencarian bibit atlit sepak bola kerinci, saya lihat ada unsur politis, jika setiap pencarian bibit atlit seperti ini, sepak bola kerinci tidak akan pernah maju," jelasnya.
Sementara itu Sekretaris PSSI Kerinci, Ari Hermawan, saat dikonfirmasi wartawan via ponsel, tidak menapik bahwa prestasi Sepak Bola di kabupaten Kerinci pada tahun 2016 ini turun.
Ia juga mengatakan, turunnya prestasi di ajang Sepak Bola di Kerinci pada ajang Provinsi Jambi, disebabkan persoalan anggaran yang kecil untuk melakukan pembinaan dan atlet untuk mengikuti event pertandingan.
"Kita dikendala pada pendanaan, karena anggaran untuk satu tahun itu hanya satu event saja, sedangkan event yang dipertandingkan setiap tahunnya itu ada 6 event, itu jadikan prestasikan turun beberapa tahun ini," jelasnya.
Dia menyebutkan, pada tahun 2016 ini, PSSI Kerinci hanya mendapat kucuran anggaran dari KONI Kabupaten Kerinci sekitar Rp 100 juta. Kondisi tersebut membuat pembinaan Sepak Bola kita tidak maksimal termasuk prestasinya.
"Itu membuat atlet kita banyak yang bermain di daerah lain, karena kurang diperhatikan. Kita tidak bisa berbuat apa karena anggaran kita memang kecil, seperti Saratin dulu ini kita tidak ngirim atlet kita," ucapnya.
Dia mengatakan, sejak kepemimpinannya sebagai Sekretaris PSSI, hanya pada tahun 2014 yang meningkat anggarannya yakni mencapai sekitar Rp 500 juta.
"Setelah itu anggaran kita selalu turun, bagaimana kita mau melakukan pembinaan. Kita harapkan tahun depan anggaran kita bisa meningkat," pungkasnya.(Dal)
Sumber : Tempojambi.com