ilustrasi / istimewa
JAMBI – Suasana di kantor Bank Mega yang berlokasi
di Jalan Hayam Wuruk, Kecamatan Jelutung Kota Jambi, Selasa (27/9),
mendadak gaduh. Pasalnya, salah seorang nasabah bernama Ati mengamuk
karena uang di tabungannya raib. Menurut Ati, saldo tabungannya mencapai
Rp 5 miliar lebih.
Dikatakan Ati, Senin (26/9) kemarin ia telah datang ke Bank Mega untuk meminta data transaksi keuangan di rekeningnya. Namun Ati mengatakan, pihak bank terkesan menutup-nutupinya.
“Ternyata uang di rekening saya sudah kosong. Dari data yang ditunjukkan pihak bank, ternyata uang saya sudah ditransfer ke rekening lain, dalam jumlah yang tidak sedikit. Padahal saya tidak pernah mentransfernya,” beber Ati saat ditemui wartawan di kantor Bank Mega Jalan Hayam Wuruk, Jelutung, Selasa (27/9).
“Saya heran kenapa uang saya bisa berpindah ke rekening orang lain. Padahal yang bisa membuka rekening itu cuma saya saja. Lagi pula, apa bisa uang bisa berpindah ke rekening lain tanpa sepengetahuan nasabah pemilik rekening,” ujarnya lagii.
Ditambahkan Ati, pihak bank juga menunjukkan dua kartu tanda penduduk (KTP) dengan identitas dirinya, namun dengan nomor induk kependudukan (NIK) berbeda. “Saya tidak tahu menahu kenada dua KTP bisa muncul dengan NIK yang berbeda,” pungkasnya.
Sementara itu Operational Manager Bank Mega, Yanto, saat dikonfirmasi mengatakan jika Ati memang melakukan transaksi dan penarikan. Namun Yanto mengatakan, bisa saja Ati lupa telah melakukan transaksi tersebut.
“Itu bisa dibuktikan dengan slip penarikan yang nasabah tandatangani sendiri. Terkait identitas (KTP, red) nasabah yang berbeda NIK itu, yang dimiliki bank cuma satu sesuai yang dimiliki nasabah,” terang Yanto.
Pihak Bank Mega pun mengklaim bisa menunjukkan bukti-bukti mutasi rekening dan bukti-bukti lainnya bahwa nasabah telah melakukan penarikan atau transaksi lain. “Untuk verifikasi data-datanya, nasabah meminta diprinkan untuk rekening korannya dari awal buka rekening hingga sekarang, dan kita akan menunjukkannya,” pungkasnya.
Dikatakan Ati, Senin (26/9) kemarin ia telah datang ke Bank Mega untuk meminta data transaksi keuangan di rekeningnya. Namun Ati mengatakan, pihak bank terkesan menutup-nutupinya.
“Ternyata uang di rekening saya sudah kosong. Dari data yang ditunjukkan pihak bank, ternyata uang saya sudah ditransfer ke rekening lain, dalam jumlah yang tidak sedikit. Padahal saya tidak pernah mentransfernya,” beber Ati saat ditemui wartawan di kantor Bank Mega Jalan Hayam Wuruk, Jelutung, Selasa (27/9).
“Saya heran kenapa uang saya bisa berpindah ke rekening orang lain. Padahal yang bisa membuka rekening itu cuma saya saja. Lagi pula, apa bisa uang bisa berpindah ke rekening lain tanpa sepengetahuan nasabah pemilik rekening,” ujarnya lagii.
Ditambahkan Ati, pihak bank juga menunjukkan dua kartu tanda penduduk (KTP) dengan identitas dirinya, namun dengan nomor induk kependudukan (NIK) berbeda. “Saya tidak tahu menahu kenada dua KTP bisa muncul dengan NIK yang berbeda,” pungkasnya.
Sementara itu Operational Manager Bank Mega, Yanto, saat dikonfirmasi mengatakan jika Ati memang melakukan transaksi dan penarikan. Namun Yanto mengatakan, bisa saja Ati lupa telah melakukan transaksi tersebut.
“Itu bisa dibuktikan dengan slip penarikan yang nasabah tandatangani sendiri. Terkait identitas (KTP, red) nasabah yang berbeda NIK itu, yang dimiliki bank cuma satu sesuai yang dimiliki nasabah,” terang Yanto.
Pihak Bank Mega pun mengklaim bisa menunjukkan bukti-bukti mutasi rekening dan bukti-bukti lainnya bahwa nasabah telah melakukan penarikan atau transaksi lain. “Untuk verifikasi data-datanya, nasabah meminta diprinkan untuk rekening korannya dari awal buka rekening hingga sekarang, dan kita akan menunjukkannya,” pungkasnya.
Sumber : Metrojambi.com