Dari kejadian itu, seorang warga bernama Rizal (16), warga Jalan Bontoduri 10, tewas akibat terkena peluru senapan angin di dadanya dan terkena lemparan batu.
Sebelum ditembak, rumah korban didatangi sekelompok orang tak dikenal. Kelompok penyerang melempari rumah korban dengan menggunakan batu.
Korban dan keluarganya pun keluar rumah. Tiba-tiba, salah satu pelaku menembakkan senapan angin ke arah korban.
Korban seketika tersungkur. Selain terkena peluru senapan angin, korban juga terkena lemparan batu di bagian kepalanya. Korban dibawa ke RS Bhayangkara, tetapi jiwanya tak tertolong.
"Tidak tahu siapa yang menyerang itu secara tiba-tiba. Saya juga tidak tahu apa masalahnya. Salah satu pelaku membawa senjata langsung menembak dan kena korban," ujar salah seorang keluarga Rizal, Daeng Ngani.
Setelah kejadian itu, terjadi bentrok antara warga Jalan Bontoduri dan kelompok penyerang di sekitar lokasi kejadian. Perkelahian mereda setelah polisi datang dan melerai mereka.
Siang tadi, warga Jalan Bontoduri kembali melakukan balasan ke Jalan Tanah Merah, Senin siang. Aksi mereka dihalau oleh polisi.
Kepala Subbagian Humas Polrestabes Makassar Komisaris Polisi Burhanuddin mengatakan, polisi masih mencari tahu motif penyerangan itu.
Polisi sudah mengantongi identitas pelaku dan memeriksa sejumlah saksi di Polsekta Tamalate.
"Sudah diketahui pelaku-pelaku penyerangan. Pelaku utama penembakan bernama Pirhang, warga Tanah Merah. Istri Pirhang sementara diperiksa di Polsekta Tamalate untuk bisa diketahui keberadaan suaminya," tutur Burhanuddin.
Untuk mengantisipasi aksi balas dendam, puluhan polisi disiagakan di Jalan Bontoduri 10.
Sumber : Kompas.com