Ilustrasi : google.doc |
Kerincigoogle.com, Insiden mengerikan terjadi di Desa Aek Tarum, Kecamatan Bandar Pulau, Asahan, Minggu (10/1/2016) malam saat proses persalinan.
Seorang ibu bernama Farida Hanum melahirkan dengan dibantu oleh Bidan DS. Dalam proses persalinan tersebut, kepala bayi yang hendak lahir terputus saat hendak keluar dari rahim sang ibu, sedangkan badannya tertinggal dirahim sang ibu.
Alhasil sang ibu kemudian dilarikan ke RSU Abdul Manan Simatupang untuk mengeluarkan badan bayi dari rahim ibunya.
Salah seorang anggota keluarga Amiruddin mengatakan, mereka mengetahui insiden tersebut saat anggota keluarga mereka mencuci pakaian bekas persalinan. Saat itu mereka terkejut karena menemukan kepala bayi di dalamnya.
“Awalnya kami nggak tau bayinya udah meninggal. Bidannya bilang masih dalam proses menunggu,” katanya kepada wartawan di Asahan, Senin (11/1/2016).
Insiden ini kemudian dilaporkan oleh warga kepada pihak kepolisian yang langsung melakukan serangkaian penyelidikan. Farida Hanum sendiri hingga saat ini masih menjalani perawatan di RSU Abdul Manan.
Polres Asahan yang menerima laporan kasus ini lantas memeriksa 4 orang saksi dalam insiden tragis putusnya kepala bayi saat proses persalinan.
Keempat saksi yang diperiksa yakni DS selaku bidan yang menolong proses persalinan, B (35) suami dari korban dan dua orang lainnya yakni RS dan M yang merupakan tentangga.
“Mereka masih diperiksa, dan sampai saat ini keterangannya masih dikumpulkan,” kata Kapolres Asahan, AKBP Tatan Dirsan Atmaja, seperti dilansir pojoksatu.
Tatan menjelaskan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Koordinasi ini menurutnya penting sebagai bagian dari penyelidikan untuk mengetahui apakah proses persalinan tersebut dilakukan sesuai posedur atau tidak.
“Yang kompeten menyimpulkan itu kan pihak IDI,” ungkapnya.
Selain berkoordinasi dengan pihak IDI, pihak kepolisian menurutnya juga masih menunggu hasil visum terhadap korban (bayi) untuk menjadi bukti.***
Seorang ibu bernama Farida Hanum melahirkan dengan dibantu oleh Bidan DS. Dalam proses persalinan tersebut, kepala bayi yang hendak lahir terputus saat hendak keluar dari rahim sang ibu, sedangkan badannya tertinggal dirahim sang ibu.
Alhasil sang ibu kemudian dilarikan ke RSU Abdul Manan Simatupang untuk mengeluarkan badan bayi dari rahim ibunya.
Salah seorang anggota keluarga Amiruddin mengatakan, mereka mengetahui insiden tersebut saat anggota keluarga mereka mencuci pakaian bekas persalinan. Saat itu mereka terkejut karena menemukan kepala bayi di dalamnya.
“Awalnya kami nggak tau bayinya udah meninggal. Bidannya bilang masih dalam proses menunggu,” katanya kepada wartawan di Asahan, Senin (11/1/2016).
Insiden ini kemudian dilaporkan oleh warga kepada pihak kepolisian yang langsung melakukan serangkaian penyelidikan. Farida Hanum sendiri hingga saat ini masih menjalani perawatan di RSU Abdul Manan.
Polres Asahan yang menerima laporan kasus ini lantas memeriksa 4 orang saksi dalam insiden tragis putusnya kepala bayi saat proses persalinan.
Keempat saksi yang diperiksa yakni DS selaku bidan yang menolong proses persalinan, B (35) suami dari korban dan dua orang lainnya yakni RS dan M yang merupakan tentangga.
“Mereka masih diperiksa, dan sampai saat ini keterangannya masih dikumpulkan,” kata Kapolres Asahan, AKBP Tatan Dirsan Atmaja, seperti dilansir pojoksatu.
Tatan menjelaskan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Koordinasi ini menurutnya penting sebagai bagian dari penyelidikan untuk mengetahui apakah proses persalinan tersebut dilakukan sesuai posedur atau tidak.
“Yang kompeten menyimpulkan itu kan pihak IDI,” ungkapnya.
Selain berkoordinasi dengan pihak IDI, pihak kepolisian menurutnya juga masih menunggu hasil visum terhadap korban (bayi) untuk menjadi bukti.***
Sumber : http://www.perawangapokesah.com