Kerincigoogle.com, SUNGAI PENUH - Lagi-lagi, kecelakaan maut terjadi di jalur Sungaipenuh-Tapan. Kali ini, satu unit minibus Isuzu Phanter yang mebawa satu keluarga terjun masuk jurang di kilometer 25.
Informasi yang diterima metrosakti.com, kecelakaan tunggal ini terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, 2 kilometer dari perbatasan Kota Sungaipenuh dan Tapan. Mobil dengan nomor polisi BH 1592 DL yang dikendarai oleh Aldri (45), PNS di RSUD Mayjen HA Thalib Kerinci ini masuk ke jurang sedalam 50 meter, setelah tergelincir akibat ruas jalan di lokasi kejarian dalam kondisi rusak.
Akibat kejadian ini, istri Aldri yang diketahui bernama Heria Fitri (46) meninggal dunia di TKP.
"Iya, mobil panther yang ditumpangi 6 orang termasuk sopir masuk ke jurang dengan kedalaman sekitar 50 meter, 1 orang meninggal dunia, 6 lainnya luka-luka," ujar Kasat Lantas Polres Kerinci, AKP Suparyanto, kepada metrosakti.com, Sabtu (2/1/2016) sore ini.
Menurut Kasat, 4 orang lainnya yakni Aldri (sopir), Genis (10), Satrio (10), dan Zaza (13) hanya mengalami luka ringan, sedangkan satu penumpang lainnya, Parel (10) mengalami patah tulang di bagian bahu sebelah kanan.
"Kita sudah melakukan mendatangi TKP dan mendata korban, semua korban dibawa ke Puskesmas Tapan Kaupaten Pesisir Selatan, Sumbar. Rencananya para korban akan dibawa ke RSUD Mayjen H.A. Thalib Kerinci," tutupnya.
Kronologis Kejadian Mbil Masuk Jurang
Satu unit minibus Isuzu Phanter BH 1592 DL yang membawa satu keluarga terjun masuk jurang di kilometer 25 jalur Sungaipenuh Tapan, Sabtu (2/1) siang.
Kasat Lantas Polres Kerinci, AKP Suparyanto, dikonfirmasi metrosakti.com mengatakan, saat kejadian minibus yang dikendaraai oleh Aldri (45), PNS di RSUD Mayjen HA Thalib Kerinci ini melaju dari arah Kota Sungaipenuh menuju Tapan. Menurut Suparyanto, sesampainya di TKP, sebatang pohon berukuran besar mendadak tumbang dan rebah ke arah ruas jalan.
"Karena takut tertimpa pohon, sopir lalu menghindar ke arah kanan, sehingga ban mobil tergelincir dan oleng lalu terjun masuk jurang sebelah kanan sedalam 50 meter. Begitu informasi yang kita dapat dari Polsek," ujarnya.
Selain menghindari pohon tumbang, kata Suparyanto, tergelincirnya minibus tersebut juga disebabkan oleh kondisi jalan di TKP yang rusak dan licin pasca hujan.
"Mobil tersebut tidak sampai ke dasar jurang, karena nyangkut di pohon," tukas mantan Kasat Lantas Polres Sarolangun ini.
Untuk diketahui, dalam insiden yang terjadi sekitar pukul 11.00 WIB ini, istri Aldri (sopir) yang diketahui bernama Heria Fitri (46) meninggal dunia di TKP, Parel (10) mengalami patah tulang di bagian bahu sebelah kanan, sedangkan 4 orang lainnya yakni Aldri (45), Genis (10), Satrio (10), dan Zaza (13) hanya mengalami luka ringan.
"Semua korban telah dibawa ke Puskesmas Tapan Kaupaten Pesisir Selatan, Sumbar. Rencananya para korban akan dibawa ke RSUD Mayjen H.A. Thalib Kerinci," tutupnya.
Sumber : Metrosakti.com